9.09.2014

Look at the moon! And tell me how it looks!

Along for The Ride

There is a dream.
It's a big dream.
A dream to bring these new people to be along for the ride.
Seems it's such a big deal.
It means i can't make it.
Yes, i said, "I can't", but, i also said "we can".
Yes, I am sure we can make it.
Only if we are together, we can be along for the ride.

8.08.2014

Apakah semua itu sudah cukup mewakili pendapatku?

Lalu, kenapa aku diam saja?

Lalu, kenapa aku diam saja?
Lalu, kenapa aku tak memberimu satupun jawaban?

Seperti yang telah kujelaskan.
Tidak ada jawaban dikala itu,
Bukan karena aku tidak ingin menjawab,
Bukan juga karena aku ingin membiarkanmu dengan perasaanmu itu.
Jika aku tidak salah mengartikannya, aku benar-benar tahu perasaanmu sejak saat itu.
Begitupun juga aku mengetahui perasaanku sejak saat itu.

Lalu, kenapa aku diam saja?

Kau tahu?
Aku diam saat itu karena aku memang belum siap untuk berbicara.
Aku tidak memberikan jawaban saat itu karena aku juga belum siap untuk memberikan jawaban padamu.

Bagiku, 'hal itu' masih terlalu jauh untuk dibicarakan.
Bagiku, 'hal itu' juga masih terlalu jauh untuk dijawab.
Aku merasa saat itu bukan waktu yang tepat untuk diriku.
Dan (mungkin) juga untuk dirimu.
Itu kenapa, aku (dulu) sering mengesampingkan 'hal itu'.

Aku merasa,
Masih butuh banyak belajar sebelum aku mampu menjawabnya.
Masih butuh banyak yang disiapkan sebelum aku mampu menjawabnya.

Untuk berani menjawabnya, akan ada banyak hal yang harus kupertanggungjawabkan padamu.
Hal-hal yang harus kupertanggungjawabkan ketika aku menjawabnya.
Dan hal-hal lain yang lebih banyak lagi yang harus kupertanggungjawabkan pada hari-hari setelah aku menjawabnya.
Kau tahu kan? Akan ada kehidupan panjang yang harus kau dan aku lalui jika aku menjawabnya?
Dan menurutku, kehidupan itu harus dilalui dengan penuh tanggung jawab.
Bukan hanya tanggung jawab dariku, tetapi juga darimu.
Namun, (mungkin) tanggung jawab yang kuemban akan lebih besar.
Kau tau itu kan?

Untuk saat ini, aku sedang terus belajar.
Untuk saat ini, aku sedang terus mempersiapkan diriku.
Agar bisa membuktikan bahwa aku bukan orang yang salah untukmu dan juga agar bisa menjadi imam yang baik untukmu.
Begitupun aku juga sedang berdoa kepada Tuhan, bertanya apakah kau orang yang tepat untukku.
Semoga Tuhan memberiku kekuatan dan kesiapan yang matang.

Aku (mungkin) akan berlabuh dan menurunkan jangkarku ketika telah tiba waktu yang tepat,
Saat semua sudah siap, khususnya diriku.
Butuh waktu yang lama memang.

Tapi aku yakin, kau mungkin juga yakin,
Bahwa untuk saat ini, mengejar cita-cita kita masing-masing menjadi hal yang terpenting.
Akan ada waktu tersendiri untuk 'hal seperti ini'.

Aku yakin kau sudah paham semua itu. :)

Apa benar itu yang kurasakan?

Apa benar itu yang kurasakan?
Ya, benar. 
Sama seperti yang kau rasakan?
Ya, benar sekali.
Semoga, aku tidak salah mengartikan perasaanmu.
Begitu juga, semoga aku tidak salah mengartikan perasaanku.

Aku terusik?

Apa aku terusik?
Tidak! Tidak sedikitpun aku terusik.
Apa aku terganggu?
Tidak! Tidak sedikitpun aku terganggu.
Malah melalui tulisan-tulisanmu itu aku banyak belajar. 
Belajar memahami perasaanmu. 
Begitupun juga aku belajar memahami perasaanku sendiri tetang dirimu.

Tak sedikitpun aku merasa terusik. 

Memang, setiap kali aku mencoba membaca tulisan-tulisanmu itu, apalagi tulisanmu tentangku, selalu saja ada gejolak di dalam hatiku. 
Seolah hatiku sedang terusik. 
Namun bukan itu yang sebenarnya ada dalam ada dalam hatiku ketika membacanya.
Yang ada dalam hatiku (mungkin) perasaan yang sama seperti yang kau rasakan dalam hatimu.

Itu yang sebenarnya terjadi.
Tidak! Tidak sedikitpun aku terusik.

Kau mengagumiku?

Sama, aku juga mengagumimu.